Kolokium Prodi Astronomi 2022
Pada 28 Januari dan 4 Februari 2022, Observatorium Bosscha berkesempatan untuk mengisi kolokium yang diselenggarakan oleh Prodi Astronomi ITB. Dua kolokium pertama Prodi Astronomi di tahun 2022 ini dimanfaatkan oleh Observatorium Bosscha untuk menyampaikan kegiatan-kegiatan penelitian dan penjangkauan masyarakat yang sedang berjalan dan akan dilaksanakan pada tahun 2022.
Paka kolokium pertama, tim dari observatorium memaparkan berbagai topik program dan kegiatan-kegiatan penelitian. Topik Survey Gugus Bintang menjadi topik yang diunggulkan untuk dikerjakan di tahun ini. Proyek yang dipimpin oleh staf observatorium, Denny Mandey ini akan berfokus kepada pengamatan survei variabilitas kecerlangan bintang dalam 3-5 gugus bintang terbuka yang sudah diketahui keanggotaannya. Tujuan utama pengamatan ini adalah menemukan eksoplanet baru di gugus bintang terbuka. Topik lain menjadi lanjutan dari pekerjaan di tahun sebelumnya, seperti pengamatan hilal yang disampaikan oleh Muhammad Yusuf, pengamatan okultasi oleh Agus Triono, dan penelitian pada topik Bintang Ganda yang disampaikan oleh Mochamad Irfan.
Topik lain disampaikan oleh Irfan Imaduddin yang memaparkan upaya digitalisasi pelat fotografi di Observatorium Bosscha. Proyek yang juga disupervisi oleh dosen Prodi Astronomi, Evan Irawan Akbar ini diinisiasi sejak tahun 2015 dan dilakukan sebagai upaya preservasi data pengamatan yang terakumulasi sejak periode awal Observatorium Bosscha, sekaligus menyisir sejarah pengamatan dan kemungkinan mengiterasi pekerjaan riset terdahulu seperti bintang ganda. Mahasiswa program paska sarjana, Muhammad Fajrin turut memaparkan kegiatan pengamatan spektroskopi di Observatorium Bosscha. Fajrin memperlihatkan beberapa kegiatan pengamatan spektroskopi yang dilaksanakan untuk beragam jenis objek seperti bintang dengan spektrum emisi, planetary nebulae, dan nova. Acara dipandu oleh staf dosen Prodi yang juga peneliti Observatorium Bosscha, Anton Jaelani dan Kepala Observatorium Bosscha, Premana W. Premadi. Kolokium selama 1 jam ini kemudian ditutup dengan tanya jawab.
Berselang 1 pekan, pada kolokium ke-dua, Observatorium Bosscha secara spesifik menyampaikan program dan kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan pada tahun 2022 yang sebagian besar merupakan program berkelanjutan. Yatny Yulianty, staf yang juga manajer program menyampaikan gambaran besar aktivitas-aktivitas di Observatorium Bosscha di bawah divisi pendidikan dan penjangkauan publik. Selain itu dipaparkan bagaimana aktivitas terkait persiapan, metode penyampaian (delivery), penyiapan SDM, operasional infrastruktur, untuk berbagai kegiatan pendidikan yang disampaikan secara langsung maupun daring, dan berbagai jenis media. Selain untuk audiens umum, disampaikan program pendidikan untuk guru dan siswa sekolah oleh Luthfiandari. Lutfiandari menyampaikan aktivitas-aktivitas terkait berupa penyiapan materi ajar, program Kelas Daring Astronomi dan workshop untuk guru.
Muhammad Rezky, mahasiswa paska sarjana yang juga banyak terlibat di pekerjaan publik di observatorium bosscha ikut memaparkan tentang bagaimana proses manajemen proyek dan SDM yang terlibat. Pekerjaan pendidikan publik di Observatorium Bosscha memang banyak melibatkan mahasiswa dan alumni astronomi yang memanfaatkan kesempatan bekerja di observatorium bosscha untuk salah satunya mengasah kemampuan komunikasi sains.
Kepala Observatorium Bosscha, Premana Premadi turut menyampaikan cerita tentang Pengenalan astronomi sebagai pintu masuk pendidikan STEM, terutama dalam upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals. Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya bekerjasama dengan pengampu STEM yang lain meramu bahan ajar dan memberdayakan guru.
Kedua kolokium dihadiri oleh para civitas Prodi Astronomi ITB, alumni dan pegiat astronomi serta umum. Melalui kolokium ini, observatorium Bosscha berharap menjaring minat dan keikutsertaan staf dosen dan mahasiswa dalam program penelitian di Observatorium Bosscha.